Wakaf Masjid Baitu Husnis Salam

Setiap hari, suara anak-anak membaca Al-Qur’an menggema di ruang kelas, ayat demi ayat mereka lafalkan dengan penuh semangat. Mereka belajar mencintai Allah, memahami makna shalat, dan menumbuhkan iman sejak dini. Namun, ada satu hal yang masih belum mereka miliki, sebuah masjid untuk bersujud bersama.

Saat adzan berkumandang, mereka harus mencari tempat seadanya untuk shalat. Tidak ada sajadah yang nyaman, tidak ada ruang yang cukup. Hujan atau panas, mereka tetap berusaha melaksanakan shalat berjamaah di tempat yang terbatas, terkadang di selasar, lapangan sekolah, atau bahkan di sudut kelas yang sempit.

Mereka bukan satu-satunya. Di Indonesia, masih banyak sekolah yang belum memiliki masjid atau mushola yang layak. Menurut data Kementerian Agama, ribuan sekolah di berbagai daerah kekurangan fasilitas ibadah yang memadai. Akibatnya, banyak anak-anak yang kesulitan menunaikan shalat berjamaah, mengikuti kajian, atau sekadar memiliki tempat yang nyaman untuk menghafal Al-Qur’an.

Bayangkan jika mereka memiliki masjid sendiri.
Tempat di mana setiap sujud mereka lebih khusyuk, di mana doa-doa mereka melangit tanpa gangguan, dan di mana mereka belajar menjadi generasi yang kuat dalam iman.

Masjid bukan sekadar bangunan, ia adalah pusat peradaban, tempat di mana ilmu dan kebaikan bertumbuh, tempat di mana generasi masa depan ditempa dengan akhlak dan nilai Islam yang kokoh.